DAPATKAN BUKU "MENYIAPKAN KESUKSESAN ANAK ANDA" DI GRAMEDIA BOOKSTORE DI SELURUH INDONESIA

Rabu, 18 Maret 2015

Bu Guru Kelas Lima SD-ku Seperti Bundaku



Di suatu Sekolah Dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.
Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, ada seorang murid yang selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, selalu terlambat, dan selalu mengantuk di kelas. Ketika murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekali pun mengacungkan tangannya.
Guru itu berusaha untuk bisa menyukai anak ini, tapi ternyata tak bisa. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di rapor tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.
Suatu hari, tanpa sengaja, sang guru melihat catatan rapor anak ini saat kelas 1. Di sana tertulis, “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan.
Membaca catatan itu sang guru membatin, “Ini pasti salah, ini pasti catatan rapor anak lain”, sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya rapor anak ini.
Di catatan rapor kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan.”
Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya tampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas.” Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih, terpukul, dan kehilangan harapan.”
Di catatan rapor kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini.”
Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari dia pun meneteskan air mata. Dia merasa bersalah karena telah mengecap dan memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam.
Terbukalah mata dan hati sang guru. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak, “Bu guru sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu belajar mengejar ketertinggalan? Kalau ada yang tidak kamu mengerti, nanti ibu ajari.”
Mendengar suara lembut guru wali kelasnya, murid ini tersenyum, wajahnya sumringah, ada rasa bahagia terpancar di wajahnya. Sejak itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah.
Beberapa hari kemudian, sang guru merasakan kebahagiaan yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tangannya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.
Di kelas 6, guru itu tidak lagi menjadi wali kelas si anak. Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak. Di kartu itu tertulis, “Bu guru baik sekali seperti bundaku. Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”
Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA. Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 SD. Karena Bu Guru-lah, saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di kedokteran.”
Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Da sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu Guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah saya.
Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu Guru saya waktu kelas 5. Bu Guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 SD.”
Setahun kemudian, kartu pos yang datang adalah surat undangan pernikahan. Di sana tertulis satu baris, “Mohon Ibu berkenan duduk di kursi Bunda di acara pernikahan saya.” Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.

(Dicuplik dari buku “A Tribute” karya Jamil Azzaini halaman 149-152)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons