DAPATKAN BUKU "MENYIAPKAN KESUKSESAN ANAK ANDA" DI GRAMEDIA BOOKSTORE DI SELURUH INDONESIA

Sabtu, 16 Mei 2015

SUAMIKU TIDAK MENCINTAIKU LAGI


Seorang perempuan datang kepada konsultan pernikahan, “Suami saya sepertinya sudah tidak mencintai saya lagi. Dia sering pulang malam. Entahlah, tapi mungkin dia punya wanita lain. Saya ingin cerai dengannya. Bagaimana pendapat Anda?”

Konsultan pernikahan berkata, “Mungkin memang itu yang diinginkan suami Anda. Bercerai. Dia tidak ingin dia yang memintanya jadi dia membuat keadaan agar Anda yang meminta cerai dan bukan dia. Lalu dia bisa bersama wanita lain itu. Kalau saya punya cara lain untuk membalasnya, apakah Anda mau?”

Perempuan itu mengangguk. Dia tertarik dengan apa yang direncanakan konsultan itu.
“Mulai sekarang, percantik diri Anda lagi. Pergilah ke salon, rawat rambut, kulit, dan wajah Anda. Jagalah berat badan Anda agar lebih proporsional. Belilah pakaian-pakaian bagus yang sekiranya bisa membuat suami Anda tertarik kembali kepada Anda. Bersikaplah baik kepadanya. Semalam apapun dia pulang ke rumah. Masaklah masakan favoritnya setiap hari. Intinya buat dia jatuh cinta lagi kepada Anda. Dan jika itu sudah terjadi, ceraikan dia secepatnya. Rencana yang bagus, bukan?”

Perempuan itupun setuju dengan saran kosultannya. Selain melakukan semua hal untuk membuat suaminya menyukainya lagi, dia juga harus memberi laporan perkembangan rumah tangganya kepada konsultan itu agar rencana bisa berjalan dengan baik.

“Sesuai rencana, dia mulai pulang lebih awal.” lapor perempuan itu dua minggu kemudian.
“Wah, itu bagus sekali. Tepat, sesuai dengan rencana kita. Lanjutkan!” kata konsultan.

Kemudian, selama dua minggu berikutnya sang suami mulai lebih baik terhadapnya, lebih lembut, lebih mencintai. Sepertinya rencana itu berjalan sangat lancar.

Tapi kemudian perempuan itu tidak pernah datang atau melaporkan perkembangan lagi selama sebulan lebih. Penasaran dengan apa yang terjadi, konsultan menelponnya, “Apa yang terjadi? Anda belum memberitahu. Apakah dia jadi lebih baik?”
“Dia sangat baik sekarang.”
“Jadi dia lebih lembut dan baik kepada Anda?”
“Iya, benar sekali.”
“Apakah dia sudah jatuh cinta lagi kepada Anda?’
“Sepertinya iya, karena dia sangat perhatian kepadaku sekarang.”
“Kalau begitu ini saat yang tepat untuk membalas dendam Anda kepada suami Anda. Ayo, ceraikan dia sekarang!”
“Oh, tidaaak! Jangaaaan! Kami saling mencintai.”
Jadi, apakah rencana mereka berhasil? Bagi si konsultan, tentu saja sangat berhasil, karena memang itu rencana semulanya, yakni mempertahankan perkawinan perempuan itu dengan suaminya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons