DAPATKAN BUKU "MENYIAPKAN KESUKSESAN ANAK ANDA" DI GRAMEDIA BOOKSTORE DI SELURUH INDONESIA

Rabu, 21 September 2011

PRINSIP 3N


Oleh : SUPANDI, S.Pd.,MM
Salah satu kendala atau hambatan yang dialami oleh suatu oragnisasi atau institusi dalam mencapai tujuan yang akan dicapai adalah belum terciptanya kebiasaan “saling mendukung” diantara para pegawainya. Mereka masih terkungkung oleh kepentingan individu dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Adanya job distribution (pembagian tugas) menjadi alasan pribadi untuk menjalakan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya sendiri. Ironisnya, masing-masing dari individu yang sudah merasa menjalankan tugas sesuai dengan beban yang disandangnya, mereka menganggap tidak lagi membutuhkan campur tangan dari rekan sekerjanya. Akibatnya kualitas pencapaiannya tidak maksimal.
Seorang guru yang berhasil menemukan metode pembelajaran baru dengan mengaplikasikan pendekatan mengajar yang lebih atraktif, kemudian metode tersebut ditulis dalam bentuk laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kurang mendapat respon positif dari rekan guru yang lain. Demikian pula ketika seorang guru menjuarai lomba Penulisan Karya Ilmiah PTK, atau prestasi lainnya, mereka tidak tertarik untuk memberikan apresiasi atau sekedar ucapan selamat.
Seorang siswa yang selalu berprestasi di kelas hanya ditanggapi dingin oleh teman-temannya. Mereka terkesan tidak menganggap perlu untuk mengetahui lebih jauh bagaimana dia bisa berprestasi.
Pemandangan seperti itu masih terlihat kental di lingkup kehidupan kita. Mereka tidak menganggap penting untuk mengetahui bagaimana achievement (prestasi) itu bisa diraih oleh temannya. Bahkan ada beberapa rekan yang merasa tidak senang dengan prestasi yang diraih oleh temannya. Sifat individual masih mendominasi pikiran mereka. Mereka acuh tak acuh, apalagi jika mereka menganggap prestasi tersebut tidak mendatangkan keuntungan secara langsung kepada mereka.
Dengan atau tanpa disadari, sebenarnya sikap seperti itu justru bisa berdampak kurang baik bagi mereka. Mereka akan menjadi pribadi yang close-minded baik terhadap prestasi orang lain, terhadap informasi terkini maupun terhadap perubahan (change). Sebagai konsekuensinya, mereka akan mengalami kehidupan yang statis (tidak ada kemajuan). Potensi diri yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepadanya akan tersumbat, karena pikiran yang tertutup. Bahkan mereka menganggap dirinya tidak memiliki potensi.
Setiap manusia adalah luar biasa. Mereka telah dikaruniai potensi yang luar biasa dahsyat oleh Sang Mahapencipta. Tuhan menciptakan kita dalam sebaik-baik bentuk, dengan sebaik-baik kondisi dan dengan sebaik-baik sarana. Tuhan telah memberi aset kepada setiap manusia yang bisa dijadikan modal dalam meraih prestasi.
Anda adalah apa yang Anda pikirkan. Pikiran positif akan menghadirkan kekuatan positif dalam diri Anda. Pikiran positif akan mendorong Anda untuk bersikap dan bertindak secara positif. Keuntungan yang bisa Anda peroleh dari berpikir positif adalah Anda akan melakukan hal-hal positif, dan pada akhirnya Anda akan memperoleh hasil yang positif pula.
Belakangan, saya mendapat pelajaran berharga tentang indahnya budaya saling mendukung. Pelajaran berharga tersebut berawal dari sebuah kata-kata bijak yang berbunyi “jika Anda ingin sukses, bergaulah dengan orang-orang sukses. Jika Anda ingin menjadi orang baik, bergaulah dengan orang-orang yang baik. Kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh dengan siapa dia bergaul”.
Saya selalu mencoba untuk melebarkan sayap dengan terus mencari dan menjalin hubungan dengan mereka. Dan ternyata hasilnya sungguh luar biasa. Kesan yang dapat saya tangkap dari hasil interaksi saya dengan mereka adalah saya menemukan sebuah ketulusan dalam hal mendukung setiap ide kreatif, memberikan saran dan memberikan dukungan moril secara tulus ikhlas. Kesan tersebut saya peroleh ketika saya mencoba meminta endorsement atas buku yang saya tulis. Responnya sungguh luar biasa. Apresiasi nan tulus dan apa adanya mereka berikan setelah membaca buku saya. Inilah bentuk ketulusan apresiatif yang sangat berharga buat saya. Ketulusan untuk mendukung hasil karya saya yang notabene orang yang belum mereka kenal.
Seandainya sikap saling mendukung bisa berjalan lebih efektif di lingkungan Anda, saya yakin embrio kesuksesan yang diperoleh oleh teman-teman Anda akan merembet ke teman-teman yang lain. Mengapa demikian? Karena bagaimanapun juga kesuksesan yang diraih oleh seseorang selalu meninggalkan petunjuk. Bahwa orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan, pasti telah melakukan hal-hal spesifik dalam mencapai prestasi tersebut.
Proses menularnya embrio kesuksesan tentunya harus diawali dari ‘rasa penasaran dan rasa keingintahuan” Anda terhadap kesuksesan yang telah diraih oleh orang lain. Kesuksesan tidak akan menular kepada orang yang memiliki closed-minded (pikiran tertutup).
Pikiran yang tertutup harus segera dibuka. Biarkan sebagian orang di sekitar Anda lebih memilih menutup diri pikirannya. Biarkan mereka berbeda dengan Anda, karena Anda adalah pribadi yang unik. Anda lah yang paling tahu tentang diri Anda, tentang pikiran positif, tentang sikap positif dan tentang keputusan positif yang Anda ambil. Orang lain tidak berhak mengintervensi keputusan yang Anda ambil. Keputusan untuk membuka pikiran Anda semata-mata buah dari keputusan yang Anda ambil.
Pentingnya membuka pikiran yang berefek pada sikap “keingintahuan” Anda akan mendatangkan energi baru dalam diri Anda untuk menyamai prestasi yang telah diraih oleh rekan Anda, atau bahkan dalam level yang lebih tinggi.
Ki Hajar Dewantoro, seorang tokoh pendidikan, yang juga seorang pahlawan pendidikan nasional mengajarkan kepada kita bagaimana memberi dukungan, bersikap dan merespon kesuksesan yang telah diarih oleh orang-orang sukses. Beliau memberikan tips cerdas yang dikenal dengan “prinsip 3N”, yaitu Niteni (mengamati), Niroake (meniru), Nambahake (memberi nilai tambah).
Niteni (mengamati). Jika orang lain bisa melakukan suatu hal maka kita pun memiliki peluang yang sama besar untuk melakukan hal tersebut. Kalau suatu hal mungkin bagi orang lain, maka hal tersebut juga mungkin bagi kita.
Niroake (meniru). Selama kita memiliki hasrat yang membara untuk terus mengamati, merespon hasil karya orang lain, meniru dan memodifikasikan sesuatu yang telah diarih oleh orang lain, maka kita pun memiliki peluang yang sama untuk dapat melakukannya.
Nambahake (memberi nilai tambah). Langkah ini bisa kita ambil dengan cara menduplikasikan, lalu memodifikasikan model kesuksesan yang berhasil dilakukan oleh orang lain, dengan sasaran yang lebih sempurna.
Selamat mengeksplorasi potensi luar biasa yang Anda miliki dan salam sukses.

***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Best Buy Printable Coupons