Cerpen
Supandi
“Roti roti, roti tawar roti manis, Amelia
doti roti. Roti roti Roti roti, roti tawar roti manis, Amelia doti roti”.
Ratusan kali suara itu melengking, ikut mewarnai kesibukan warga di perumahan
Puri Indah. Turut menghangatkan suasana pagi. Suara dari speaker kecil itu tidak
disertai ekualiser. Tanpa trebel. Tanpa bas. Bisa dimaklumi, karena bukan disettinguntuk hiburan, tapi setidaknya
sangat mewakili Zaenudin dalam menjajakan dagangannya.Roti roti, roti tawar roti manis, Amelia doti roti.Beberapa anak
kecil bahkan sudah hafal dengan urutan kata dan nada suara itu.
Kala
matahari mulai menapaki kisi-kisi langit di ufuk timur,Zaenudinberkeliling
kampung sebagai sebuah rutinitas dan rasa tanggung jawabnya untuk keluarga. Dua
kali dalam sehari, Zaenudin menjajakan rotinya...